Cirinya adalah terbentuknya membaran berwarna kelabu pada area tenggorokan yang berlapis lendir pekat. Membran ini menyebabkan pasien mengalami batuk berat disertai rasa sesak yang dapat berujung kematian.
Jika anak terkena bakteri difteri, ciri-ciri yang mudah dikenali adalah sakit tenggorokan, demam, dan lemas.
Ciri difteri yang paling khas adalah munculnya pseudomembran atau selaput berwarna putih keabuan di bagian belakang tenggorokan yang mudah berdarah, yang menyebabkan rasa sakit saat menelan, kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening dan pembengkakan jaringan lunak di leher yang disebut bullneck.
Sumbatan ini bisa menghalangi jalan napas, menyebabkan anak atau penderita harus berjuang untuk bisa bernapas. Lebih bahaya lagi, difteri dapat merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf, bahkan difteri bisa mematikan.
Difteri banyak menyerang mereka yang tidak pernah mendapatkan imunisasi. Karena itu, imunisasi difteri penting dilakukan sebagai upaya pencegahan, syarat yang harus dipenuhi saat melakukan imunisasi difteri. Anak yang akan diimunisasi harus dalam keadaan sehat, jika anak tersebut sedang mengalami demam, anak boleh dilakukan imunisasi, tetapi dengan catatan suhu tubuhnya tidak lebih dari 37 derajat.
Extra VCO anti bakteri Corynebacterium Diphteriae penyebab Penyakit Difteri |